kaka ku yang baik,end adik ku yang cantik
Kamis, 15 Mei 2008
Kamis, 08 Mei 2008
my oto biografi
Rabu, 07 Mei 2008
kehidupan
kehidupan manusia sudah adayang menentukan tetapi .kita hanyabisa mencoba,berusaha,mencoba dan mencoba.dan mencobalah untuk engikuti jalanya
dengan cara
Bawalah Kemana Hatimu Membawa...
Seharusnya kutinggalkan saja dia...Seperti yang disarankan beberapa orang. Harus berapa orang lagi agar aku yakin, satu, dua, belasan, puluhan?Mungkin aku hanya tak mau menanggung rasa bersalah, meski tak jelas juga bersalah karena apa. Etika, moral, sopan santun? Kesempatan terakhir, setelah itu adios...
dan cobalah mencari pasangan hidup dengan mencari cinta mungkin kita bisa .
merasa lebih bahagia.Mungkinkah cinta dapat dikalkulasi? Lebih jauh lagi, parameter apa yang diperlukan untuk memvalidasi bahwa seseorang tengah jatuh cinta? Bisakah parameter ini berlaku timbal balik, if and only if, atau hanya dapat dimengerti ketika terjadi? Tanpa aba-aba, tanpa persiapan, hanya begitu saja. Pemahaman yang hanya dimengerti ketika bertemu dengan orang yang tepat, bahkan ketika hal itu bertentangan dengan akal sehat.Bagiku cinta itu satu paket dengan misteri. Kompleks. Sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dari unsur-unsur penyusunnya karena hanya akan memerangkapnya dalam reduksionis akut. Bahkan ketika zat-zat kimia itu disuntikan untuk memperoleh sensasi, efeknya hanya berlangsung sekejap, dan lebih menyakitkan lagi ketika berakhir: kekosongan kelam yang dalam. Sesaat dimana kau lenyap, dan kemudian kau kembali sendirian.Riwayat candu sendiri sudah berlangsung ribuan tahun. Setua peradaban manusia. Jamur-jamur yang dibakar, dupa, kondisi sakau, kesurupan, upacara-upacara pemujaan dan beragam sensasi untuk merasakan ekstase. Bagaiman dengan cinta? Toh, kematian tak dapat menghilangkan rasa yang pernah singgah, atau mengenyahkan semua kenangan yang pernah ada. Ada kesamaan dalam rupa, meski beda dalam kesejatian. Ah, entahlah...
dengan cara
Bawalah Kemana Hatimu Membawa...
Seharusnya kutinggalkan saja dia...Seperti yang disarankan beberapa orang. Harus berapa orang lagi agar aku yakin, satu, dua, belasan, puluhan?Mungkin aku hanya tak mau menanggung rasa bersalah, meski tak jelas juga bersalah karena apa. Etika, moral, sopan santun? Kesempatan terakhir, setelah itu adios...
dan cobalah mencari pasangan hidup dengan mencari cinta mungkin kita bisa .
merasa lebih bahagia.Mungkinkah cinta dapat dikalkulasi? Lebih jauh lagi, parameter apa yang diperlukan untuk memvalidasi bahwa seseorang tengah jatuh cinta? Bisakah parameter ini berlaku timbal balik, if and only if, atau hanya dapat dimengerti ketika terjadi? Tanpa aba-aba, tanpa persiapan, hanya begitu saja. Pemahaman yang hanya dimengerti ketika bertemu dengan orang yang tepat, bahkan ketika hal itu bertentangan dengan akal sehat.Bagiku cinta itu satu paket dengan misteri. Kompleks. Sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dari unsur-unsur penyusunnya karena hanya akan memerangkapnya dalam reduksionis akut. Bahkan ketika zat-zat kimia itu disuntikan untuk memperoleh sensasi, efeknya hanya berlangsung sekejap, dan lebih menyakitkan lagi ketika berakhir: kekosongan kelam yang dalam. Sesaat dimana kau lenyap, dan kemudian kau kembali sendirian.Riwayat candu sendiri sudah berlangsung ribuan tahun. Setua peradaban manusia. Jamur-jamur yang dibakar, dupa, kondisi sakau, kesurupan, upacara-upacara pemujaan dan beragam sensasi untuk merasakan ekstase. Bagaiman dengan cinta? Toh, kematian tak dapat menghilangkan rasa yang pernah singgah, atau mengenyahkan semua kenangan yang pernah ada. Ada kesamaan dalam rupa, meski beda dalam kesejatian. Ah, entahlah...
Langganan:
Postingan (Atom)